Gus Miftah Jelaskan 3 Cara Sedekah

Gus Miftah, dai kondang asal Yogyakarta, pada suatu kegiatan yang digelar NU Care-LAZISNU bersama komunitas yang menaungi anak-anak berkebutuhan khusus di Yogyakarta pada Sabtu (24/08) lalu, hadir dan menjelaskan 3 (tiga) cara sedekah yang bisa dilakukan manusia, berdasarkan hadis Nabi.
“Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda, man kana lahu ‘ilmun falyatashoddaq fi ‘ilmihi, barangsiapa yang punya ilmu bersedekahlah dengan ilmunya. Wa man kana lahu maalun falyatashoddaq fi maalihi, (Dan barangsiapa) yang punya harta bersedekahlah dengan hartanya. Wa man kana lahu quwwatun, (dan barangsiapa) yang punya tenaga, falyatashoddaq fi quwwatihi, bersedekahlah dengan tenaganya,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman ini.
Jadi, lanjut Gus Miftah, pilihannya cuma tiga; yang punya ilmu dengan ilmunya, yaitu mulang (mengajar); yang punya harta dengan hartanya nyumbang (menyumbang); yang punya tenaga dengan tenaganya rewang (membantu).
“Jadi pilihannya cuma tiga, yaitu mulang, nyumbang, rewang. Jangan jadi yang keempat, wis ra mulang, ra nyumbang, ra rewang, cangkeme cerewet (Sudah tidak mengajar ilmu, tidak menyumbang dengan harta, tidak membantu dengan tenaga, mulutnya cerewet),” jelas ulama muda Nahdlatul Ulama ini.
Pria yang fokus berdakwah bagi kalangan marjinal ini menyebut bahwa, LAZISNU adalah salah satu wadah untuk menampung sedekah yang dikelola dengan tepat sasaran.
“Maka titipkan sedekahmu, titipkan infakmu dan titipkan zakatmu melalui LAZISNU. Insya Allah akan berdaya guna dan tepat sasaran,” ajak Gus Miftah.
Gus Miftah saat menyampaikan ceramah di kegiatan yang digelar NU Care-LAZISNU bersinergi dengan Komunitas Istimewa Asya Azza di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta, Sabtu (24/08/2019).
Seperti diwartakan sebelumnya, kegiatan yang digelar NU Care-LAZISNU bersinergi dengan Komunitas Istimewa Asya Azza di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta, yaitu penyaluran bantuan dana untuk pengadaan kursi roda dan alat bantu dengar bagi anak-anak berkebutuhan khusus, yang dihadiri Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dan ceramah disampaikan oleh Gus Miftah. [Red: Wahyu Noerhadi]