Blitar, kali ini Pengurus Cabang (PC) NU Care Lazisnu Kota Blitar menggelar Koin Muktamar dan harus dimaknai secara positif sebagai bentuk takzim atas arahan PBNU sebagai upaya mensilaturrahimkan sanad perjuangan NU se-Nusantara; khususnya di bidang filantropi. Jum’at (14/2) Koin Muktamar NU ini sendiri bermula dari agenda nasional lima tahunan yang akan diadakan Nahdlatul Ulama (NU) pada 2020 begitu istimewa. Pasalnya, semangat gotong royong mensuskseskan Muktamar ke-34 NU di Lampung, seluruh kepengurusan melakukan koin muktamar, termasuk Pengurus Cabang NU Care Lazisnu Kota
Salah satu sisi ajaran Islam dalam penanggulangan kemiskinan dengan cara pengoptimalan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Kedudukan kewajiban zakat dalam Islam sangat mendasar dan fundamental. Zakat menempati rukun Islam ketiga setelah syahadat dan shalat. Dalam Al-Qur’an seringkali kata zakat dipakai bersamaan dengan kata shalat, yang menegaskan adanya kaitan komplementer antara ibadah shalat dan zakat. Jika shalat berdimensi vertikal-ketuhanan (ilahiyyah), maka zakat merupakan ibadah yang berdimensi horizontal-kemanusiaan (insaniyyah). Zakat merupakan bagian dari mekanisme keagamaan yang berintikan semangat
Sebelum lebih jauh menelaah sejarah pemikiran ekonomi Islam, lebih baiknya kita segarkan kembali ingatan kita pada definisi ekonomi Islam. Menurut Monzer Kahf menjelaskan bahwa ekonomi adalah subset dari agama. Sehingga ekonomi Islam difahami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari paradigma Islam yang sumbernya merujuk pada al Quran dan Sunnah. Sedangkan Hasanuzzaman menjelaskan bahwa ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari ajaran dan aturan syari’ah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber-sumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah
Ngawi – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Care-LazisNU Ngawi menggelar Madrasah Amil pada Ahad (17/11) di Rumah Makan Notosuman, Ngawi, Jawa Timur. Sampai dengan saat ini berbagai kegiatan sudah dilaksanakan. Menurut bendahara NU Care LAZISNU Kota Blitar Khozin Asrori, S.T, Madrasah Amil ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para amil zakat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. “Target yang kita ingin capai adalah pemahaman tata kelola zakat NU dapat dikuasai dan para amil nantinya akan menjadi penggerak zakat di semua ranting
NU Care-LAZISNU Kota Blitar menggelar Madrasah Amil di Pondok Pesantren Bustanul Muta`allimin Dawuhan Kauman Kota Blitar, Ahad, 13 Oktober 2019. Kegiatan dibuka oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Blitar Dr. Habib Bawafi, M.H.I Ketua NU Care-LAZISNU Kota Blitar, Imam Mustofa mengatakan kegiatan tersebut sebagai kawah candradimuka (tempat menempa diri) para penggerak NU di masa depan. “Kita berupaya bagaimana (peserta) memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan para petugas di lembaga-lembaga zakat lain yang ada di Indonesia,” kata Imam Mustofa, S.Pd.I pada sambutan waktu pembukaan