Blitar, kali ini Pengurus Cabang (PC) NU Care Lazisnu Kota Blitar menggelar Koin Muktamar dan harus dimaknai secara positif sebagai bentuk takzim atas arahan PBNU sebagai upaya mensilaturrahimkan sanad perjuangan NU se-Nusantara; khususnya di bidang filantropi. Jum’at (14/2)
Koin Muktamar NU ini sendiri bermula dari agenda nasional lima tahunan yang akan diadakan Nahdlatul Ulama (NU) pada 2020 begitu istimewa. Pasalnya, semangat gotong royong mensuskseskan Muktamar ke-34 NU di Lampung, seluruh kepengurusan melakukan koin muktamar, termasuk Pengurus Cabang NU Care Lazisnu Kota Blitar, Jawa Timur.
Baca
Koin Muktamar Ampuh Bangun Kemandirian NU
Koin muktamar kerja sama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU dan PC Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) melibatkan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Muslimat (IGTKM) se-kota Blitar. Kali ini menyisir TK se-kecamatan Kepanjenkidul. Diantaranya TK Al-Hidayah Kauman, TK Al-Hidayah Dauhan, TK Al-Hidayah Bendo, TK Al-Hidayah Tanggung, TK Al-Hidayah Ngadirejo, TK Al-Hidayah Darul Farqi, hingga TK Al-Hidayah Hidayaturahman
“Dengan tujuan melatih siswa atau santri untuk melatih bershodaqoh hingga mengenal NU lebih dini tentang muktamar, yakni forum permusyawaratan tertinggi di Nahdlatul Ulama,” kata Bendahara PC LAZISNU Kota Blitar, Khozin Asrori, Jum’at (14/2).
Dan tak dapat ditolak lagi; bahwa Kota Blitar sebagai tempat untuk menisbatkan momentum kebangkitan kesadaran berinfak warga NU. Juga mempertegas simbol, bahwa brand infak receh/koin adalah milik jamiyah dan jamaah NU. Ada tiga pelajaran penting yang dapat diambil dari Koin Muktamar NU tersebut, menurut Khozin Asrori, S.T.
Pertama, Koin Muktamar NU adalah bentuk sosialisasi sekaligus kampanye kesadaran berinfak jamaah NU. Dan ini menunjukkan hasilnya. Beberapa ranting di kota blitar yang disinggahi menunjukkan angka perolehan infak yang tinggi. Fakta ini menunjukkan, bahwa ikhtiar bersambut.
“Berbondong-bondong siswa siswi Taman Kanak-Kanak turut serta hadir dalam Koin Muktamar. Bukti tak terbantahkan bahwa siswa pun percaya kepada LAZISNU dan ingin turut serta dalam catatan sejarah kebangkitan NU Kota Blitar.” Ucap ayah satu anak ini.
